Selasa, 22 November 2011


Senin, 07/11/2011 20:12 WIB

Mobil Hybrid Buatan Indonesia Hadir di Pancoran

M Rizki Maulana - detikOto

img




Jakarta - Makin langkanya sumber energi berbahan dasar fosil membuat semua pihak berpikir untuk mencari cara menghemat energi fosil dan menggunakan energi alternatif. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) sebagai institusi dalam pengembangan teknologi berhasil menciptakan sebuah mobil hybrid.

Mobil hybrid dengan tenaga listrik ini diharapkan mampu menjadi solusi dalam menghadapi makin sulit dan mahalnya bahan untuk menggerakkan energi fosil. Mobil Hybrid LIPI ini memang masih sebatas prototype, yang akan terus dikembangkan oleh LIPI.

Hybrid sendiri merupakan sistem dimana sebuah mobil memadukan beterai yang menggerakkan motor listrik yang kemudian menggerakkan roda kendaraan dengan mesin bensil konvensional.

"Kita sudah mulai mencoba meneliti dan mengembangkan mobil hybird sejak 2005," terang Kepala Bidang Transportasi LIPI, Abdul Hafid di sela-sela acara LIPI Expo 2011 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, (7/11/2011).

Keunggulan Mobil Hybrid LIPI ini, bisa melaju dengan kecepatan 80 km/jam selama 6 jam tanpa melakukan pengisian ulang listrik. Mobil ini juga dilengkapi dengan tanki BBM seperti mobil konvensional namun, bukan menjadi energi utama mobil tersebut.

Namun, dibalik keunggulannya tersebut ada satu kelemahan mendasar dari mobil ini. Harga mobil yang masih sangat mahal membuat, pihak LIPI sendiri masih belum yakin mobil ini dapat diproduksi secara massal dalam waktu dekat.

"Harga mobil per unit mencapai 350 juta rupiah. Untuk mengembangkan ini, jika berharap dari pemodal merk besar kayaknya tidak mungkin," terangnya.

Selain menciptakan mobil dengan teknologi hybrid, LIPI juga berhasil menciptakan sebuah alat yang dapat mengkonversi mobil konvensional menjadi mobil bertenaga listrik. Alat yang diberi nama 'Electric Vehicle Conversion' ini memungkinkan sebuah mobil yang sebelumnya bermesin bensin atau solar dirubah menggunakan energi listrik 100%.

Dengan menggunakan, baterai berbahan dasar lithium dengan kapasitas 235 ampere/jam. Mobil yang sudah diganti menggunakan tenaga listrik ini mampu melaju hingga kecepatan 120 km/jam dengan setiap 75 km harus berhenti untuk melakukan pengisian ulang.

Menurut Hafid, biaya yang diperlukan untuk melakukan perubahan tersebut, diperkirakan sebanyak 160 Juta Rupiah. Biaya ini dinilainya lebih hemat untuk jangka panjang karena tidak perlu mengisi bensin dan tidak perlu mengganti oli.

"Biaya awalnya memang mahal. Tapi lebih murah ke depan karena batre buat tenaga listrik ini tahan 10 tahun," jelasnya.
( gah / ddn )

Sumber : [at]detikoto.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar