“Green Canyon” - Eksotisme di Utara Jawa Barat
Objek wisata alam Green
Canyon terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten
Ciamis, Jawa Barat. Dengan menempuh melalui jalan darat dari Jakarta
lebih kurang 7 – 8 jam perjalanan atau 45 menit dari objek wisata bahari
Pantai Pangandaran.
Objek
wisata ini mempunyai nama sebenarnya adalah Cukang Taneuh (Jembatan
Tanah), sebuah tempat yang memiliki potensi ragam panorama alam dengan
beraneka ragam pesona dan daya tarik wisata yang mampu menarik para
wisatawan untuk berkunjung ketempat ini.
Jika ingin mencapai lokasi tujuan, kita diwajibkan untuk menyewa sebuah perahu dengan tarif Rp.
75.000/perahu dengan kapasitas 5 penumpang. Terasa lebih murah jika
kita berkunjung dengan keluarga. Beruntung jika kita bisa langsung naik
keperahu, biasanya pada hari libur tempat ini begitu ramai dikunjungi
para wisatawan baik lokal maupun asing. Oleh karena itu, kita harus
antri menunggu panggilan nomor yang terdapat di balik karcis sewa perahu
tersebut. Setelah nomor karcis dipanggil barulah kita turun ke dermaga
untuk segera naik keatas perahu. Diatas perahu yang sudah menggunakan
mesin ini terdapat sebuah pelampung, dimana jumlah pelampung tersebut
sesuai dengan isinya.
Maka,
dimulailah perjalanan yang pastinya sangat menyenangkan. Selama dalam
perjalanan kita disuguhi pemandangan sungai dengan kiri dan kanan
pepohonan yang rimbun. Selain itu, suasana di sekitar sungai pun begitu
sunyi. Suara angin yang meniup pepohonan dan sesekali terdengar kicauan
burung melengkapi perjalanan yang cukup menantang ini. Mungkin kita tahu
hewan yang satu ini, Biawak. Disungai Cijulang inilah binatang reptil
tersebut berkembang biak. Jadi tidak aneh jika kita sering melihat
binatang tersebut berada di pinggiran sungai dalam perjalanan. Hewan –
hewan lain seperti; Ular Kadut, Monyet dan Buaya pun terdapat disini.
Setelah
menghabiskan waktu perjalanan selama 20 menit, kita disuguhi oleh 2
bukit yang kokoh. Tikungan demi tikungan telah terlewati, tibalah kita
disebuah gua Green Canyon yang memiliki stalaktit dan stalakmit unik.
Sungguh pemandangan yang luar biasa, sang nahkoda pun mecoba untuk
memarkirkan perahunya untuk kita bisa turun dengan mudah. Sungai yang
berwarna Hijau Toska diapit dengan dua tebing yang menjulang tinggi
serta semilirnya angin yang sejuk. Serasa tempat itu memberikan salam
selamat datang di Green Canyon kepada para pengunjung. Memang tempat
yang eksotis, air yang ada di dalam sini lumayan deras, berbeda saat
kita kita memulai perjalanan ke dalam gua. Pelampung yang terikat erat
serta plastik yang membungkus camera, petualangan pun dimulai. Tim E-I
pun berenang di sungai yang mempunyai kedalaman hingga 2 meter dengan
melawan arus air. Awal yang cukup mendebarkan juga menyenangkan. Tebing
yang berwarna hijau terlihat sangat begitu kokoh serta batu – batu
besar, melengkapi kharisma keindahan saat berada kami berada di bagian
dalamnya. Sungguh panorama yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.
Sejarah terciptanya nama ”Green Canyon”
Seperti
yang telah dijelaskan diatas bahwa Objek Wisata Alam ini mempunyai nama
sesungguhnya adalah Cukang Taneuh yang artinya Jembatan Tanah. Karena
di hulu aliran Sungai Cijulang, terdapat sebuah jembatan tanah mempunyai
lebar 3 meter dengan panjang 40 meter. Jembatan tersebut menghubungkan
dua tebing di atas aliran air sungai yang membentuk sebuah terowongan.
Sedangkan
nama Green Canyon berasal dari Turis Asing yang sedang berwisata
ditempat ini beberapa tahun silam. Wisman ini menyusuri sungai cijulang
dan menamakan objek wisata tersebut menjadi Green Canyon. Berarti kalau
di Amerika ada Grand Canyon sedangkan di Indonesia ada Grand Canyon.
Hingga saat ini, walaupun masih tetap ada nama Cukang Taneuh yang
tertulis papan dekat pintu gerbang masuknya. Namun kebanyakan orang
lebih sering menyebutnya Green Canyon. Jadi, apa nama Cukang Taneuh
sulit disebut, kurang menjual atau dengan nama Green Canyon lebih
mempunyai magnet tersendiri untuk menarik para wisatawan untuk
berkunjung..? Tetapi apapun sebutannya, kita sebagai warga Negara
Indonesia wajib bersyukur dan juga bangga akan keunikan-keunikan objek
wisata baik itu alam, budaya, bahari dan lain sebagainya yang tidak
kalah menariknya dari objek-objek wisata yang ada di dunia.
Pada
akhirnya, mari kita bersama-sama untuk terus melestarikan serta menjaga
agar seluruh objek wisata yang ada di Indonesia tidak berubah dan masih
seperti aslinya. (teks&foto: Yosef Ferdyana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar